fbpx

  1. Tahap 1: 2-3 tahun. Kenalkan anak dengan konsep panjang pendek dan besar kecil.
  2. Tahap 2: 3-4 tahun. Ajarkan anak berhitung angka 1 sampai 10 (hanya menyebutkan angkanya saja bukan lambang angkanya).
  3. Tahap 3: 4-5 tahun. Ajarkan anak beberapa hal berikut:
    • Mengelompokkan benda berdasarkan kategorinya, misalnya kategori sayur, buah, hewan, dll.
    • Memahami konsep banyak dan sedikit. Misalnya, kita memegang mainan, lalu mengatakan 2 mainan di tangan kanan lebih sedikit daripada 3 mainan di tangan kanan, dan sebaliknya.
    • Membilang benda. Misalnya memasukkan kancing/bola ke dalam wadah sambil berhitung.
    • Mengenalkan lambang angka & hurufnya.

(0)

  1. Mengenalkan anak dengan berbagai bentuk yang beragam. Misalnya, mengenalkan bentuk lingkaran & dicocokkan dengan benda di sekitarnya, yaitu bola, jeruk, bakso, dll.
  2. Mengajak anak menghitung benda-benda konkret yang ada di sekelilingnya. Misalnya, ada 1 apel di meja atau kamu sedang makan 2 brokoli, dll.
  3. Mengenalkan anak angka beserta bentuk konkret. Misalnya, menunjukkan angka 6, kemudian menghitung benda/gambar yang jumlahnya ada 6. 1 labu, 2 labu, 3 labu, 4 labu, 5 labu, 6 labu.

(0)

  1. Melatih Fokus. Tindakan memegang krayon, memilih warna, & menerapkan warna di tempat yang ideal juga mengasah krayon dapat menumbuhkan koordinasi mata & tangan yang kuat.
  2. Mengasah Kreativitas. Anak akan menuangkan imajinasi & ide-ide ke dalam karya visual. Jika imajinasi anak dirangsang terus, maka akan mengasah kreativitasnya.
  3. Melatih Keterampilan Motorik. Mewarnai dapat melatih otot anak & bagian tubuh lain yang terlibat sehingga mengasah kemampuan menulis anak.

(0)

Mengajarkan anak tentang konsep uang sangat penting dilakukan sejak dini. Tujuannya tentu mengajarkan anak lebih menghargai dan bijak dalam mengelola uangnya. Anak bisa lebih mengontrol keinginannya dan tidak boros sehingga anak tidak mudah tantrum jika keinginannya tidak dipenuhi. Berikut 3 cara yang saya gunakan untuk mengenalkan uang kepada anak:

Continue Reading…
(0)

Sebagai orang tua, kita harus paham terhadap watak dominan pada anak. Apakah anak kita memiliki watak Koleris, Sanguinis, Melankolis, atau Plegmatis? Hal ini dikarenakan sangat berpengaruh pada pola pengasuhan yang efektif pada masing-masing watak. Berikut penjelasan dari dr. Aisyah Dahlan yang sebaiknya AyBun ketahui.

Continue Reading…
(0)

Tahukah aybun kalau kebutuhan tidur bayi sama pentingnya dengan kebutuhan makan untuk mendukung tumbuh kembangnya yang optimal? Hal ini dikarenakan selama tidur, semua sel tubuh, seperti sel otak, ginjal, hati, tulang sumsum, dan sel otot mengalami pemulihan. Sehingga, tubuh dan fungsi organ pada anak berkembang optimal serta mendongkrak produksi hormon-hormon pertumbuhan. Selain itu, kualitas tidur yang baik dengan kuantitas yang cukup juga dapat memaksimalkan metabolisme otak sehingga berpengaruh pada pemulihan emosi dan kognitif bayi. Berikut kebutuhan tidur bayi yang harus dipenuhi!

Continue Reading…
(0)

Ayah bunda penasaran nggak sih kenapa bayi baru lahir kalau menangis tidak keluar air matanya? Hal ini dikarenakan saluran air mata bayi belum terbentuk sempurna sehingga belum bisa menghasilkan air mata yang banyak saat menangis. Justru dikatakan bahaya atau perlu pemeriksaan lebih lanjut jika bayi baru lahir mengeluarkan air mata! Kondisi ini bisa disebabkan karena infeksi seperti konjungtivitis dan infeksi saluran pernafasan atas sehingga menyebabkan terjadinya robekan pada mata. Atau dikarenakan adanya glaukoma pediatrik yaitu kerusakan saraf optik. Biasanya bayi akan mampu mengeluarkan air mata saat menangis di usia 2-3 minggu. Namun, ada juga bayi yang baru mengeluarkan air mata di usia 8 minggu atau 2 bulan. Nah, kita perlu waspada jika sampai usia 2 bulan bayi tidak mengeluarkan air mata. Segera bawa anak ke dokter spesialis anak atau spesialis mata ya!

Continue Reading…
(0)

Menumbuhkan fitrah bakat anak sebaiknya dilakukan sejak dini agar proses pendidikan bisa terfokus pada pengembangan potensi anak secara maksimal. Sebab, setiap individu lahir dengan peran masing-masing yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Tugas orang tualah menemukan minat, bakat, dan potensi anak melalui observasi sejak dini. Kita bisa mengadopsi 4 fase pendidikan sesuai umur yang terbukti efektif sejak era kenabian sebagai berikut.

Continue Reading…
(0)

Body Image menjadi hal yang penting diajarkan pada anak sejak dini karena masih adanya budaya membandingkan di masyarakat kita. Secara tidak sadar, terkadang beberapa orang sering membandingkan warna kulit, berat badan, tinggi badan, dan lain-lain. Belum lagi jika nanti di sekolah. Kebiasaan orang tua di rumah terkadang terbawa di sekolah. Misalnya, saling mengejek kondisi tubuh (body shaming) antar teman dengan memanggil yang tidak seharusnya. Oleh sebab itu, penting kita ajarkan anak tentang body image agar mereka bisa menerima dengan lebih lapang dada kondisi fisik mereka. Anak tidak terlalu sakit hati karena ejekan. Lantas bagaimana caranya?

Continue Reading…
(0)

Setiap anak memiliki 5 bahasa kasih. Penting bagi orang tua tahu bahasa kasih dominan yang dimiliki anak agar mereka merasa dicintai. Sebab, jika salah mengenali bahasa kasih utama anak, maka akan menyebabkan kasih sayang kita tidak tersampaikan dengan baik. Dan anak pun akhirnya merasa tidak disayangi oleh orang tuanya. Meskipun kita merasa sudah menghujani mereka dengan kasih sayang. Lantas apa saja bahasa kasih anak dan bagaimana cara mengetahui bahasa kasih dominan anak? Berikut makmin rangkum dari beberapa sumber:

Continue Reading…
(0)

Setiap anak dibekali fitrah atau pembawaan luhur sejak lahir oleh Allah SWT. Jadi, sejak lahir sejatinya setiap anak memiliki potensi menjadi baik. Menurut Ustad Harry Santosa, setidaknya terdapat 8 Fitrah Anak yang sebaiknya orang tua ketahui sebagai bekal mendidik anak. Tugas orang tualah untuk membantu anak mengenali dan menjaga fitrahnya di awal kehidupan hingga anak dewasa dan berakal (aqil baligh). Sehingga setelah aqil baligh, anak sudah paham akan peran dan maksud penciptaannya.

Continue Reading…
(0)