Bergesernya sudut pandang berwisata dari generasi ke generasi membuat kebutuhan berwisata saat ini semakin meningkat. Daerah saya sendiri saja, tempat wisata bermunculan bak jamur di musim penghujan. Belum selesai dibangun tempat wisata yang satu, sudah muncul pembangunan tempat wisata yang lainnya.
Yup! Pandangan tentang berwisata saat ini sudah berbeda dengan jaman orang tua saya dulu. Berwisata saat ini seolah menjadi kebutuhan pokok sejajar dengan sandang, pangan, dan papan. Tidak semua, tapi kebanyakan keluarga sudah memasukkan/menyisihkan dana berwisata ke dalam keuangan keluarga. Jaman dulu, biasanya kami berwisata pada momen-momen tertentu saja. Saat ini, hampir tiap weekend, setiap daerah wisata dipadati oleh pengunjung. Jalanan dipenuhi oleh kendaraan hingga macet berkepanjangan.
INVESTASI PENGALAMAN HIDUP
“With age, comes wisdom. With travel, comes understanding.” – Sandra Lake
Semakin banyak kita melakukan perjalanan wisata, entah lokal atau internasional, wisata alam, religi, edukasi, dan jenis wisata lainnya, akan menambah banyak khasanah ilmu dan pengalaman di dalam diri kita. Buku adalah jendela dunia, sedangkan berwisata adalah langkah selanjutnya.
Pengalaman-pengalaman saat berwisata seperti berinteraksi dengan orang, melihat kemajuan pembangunan daerah lain, menjelajahi sejarah suatu tempat, dan pengalaman unik hingga tak terduga cenderung membentuk kita menjadi pribadi yang lebih open minded atau low profile. Setidaknya, ini yang saya pelajari dari beberapa teman yang pernah mengunjungi/hidup/tinggal di luar negeri atau berpindah-pindah daerah di Indonesia. Sekali lagi, tidak semua orang. Tergantung bagaimana kita bisa mengambil hikmah dari sebuah perjalanan.
Dengan berwisata setidaknya kita bukan lagi katak dalam tempurung yang hanya berkutat dengan sudut pandang kita. Tetapi sudah mampu melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dari berbagai kejadian yang kita alami.
INVESTASI KEBAHAGIAAN
Pastinya kita tidak asing dengan istilah KURANG PIKNIK atau MAINNYA KURANG JAUH untuk menanggapi orang-orang yang suka berdebat kusir atau komen kurang enak dibaca/didengar kan? Yup! Seperti yang sudah diutarakan di atas bahwa pengalaman berwisata membuat seseorang lebih open minded dan low profile, biasanya mereka akan lebih santai dalam melihat perbedaan. Tanpa menghilangkan prinsip yang mereka yakini.
Salah satu penyebab orang suka berdebat kusir/berbicara yang tidak mengenakkan adalah jiwanya yang sebenarnya sedang terluka. Melampiaskan kepada orang lain atau saat ini sangat mudah melampiaskan di media sosial. Ada baiknya lampiaskan emosi negatif kita dengan berwisata.
Melepas penat di tempat baru dengan suasana yang mendukung, melupakan sejenak tuntutan pekerjaan, gunjingan orang, atau beban hati dan pikiran apapun untuk mentransfer energi baru yang lebih positif. Misalnya melakukan wisata religi/umroh, wisata ke alam terbuka seperti pegunungan/pantai, atau sekedar melakukan staycation di penginapan.
INVESTASI ILMU PENGETAHUAN
Kisah sukses pemilik Kebab Baba Rafi menemukan ide saat beliau melakukan perjalanan ke Turki. Saat itu dilihatnya jajajan ini laris manis, maka diaplikasikannya di Indonesia dan berhasil! Maka, tak selamanya berwisata hanya menghabiskan uang semata bukan? Justru membuka ilmu pengetahuan baru dan menghasilkan uang.
Tak melulu tentang uang, ilmu pengetahuan tak hanya terbatas pada ide bisnis yang didapat pada saat berwisata, tetapi sikap dan cara berpikir yang terbentuk saat kita berwisata.
Wisata edukasi untuk anak-anak kita misalnya sehingga mereka termotivasi untuk belajar lebih giat atau menggugah rasa penasaran sebagai awal mula kecintaannya untuk belajar. Pergi ke museum, pergi ke perkebunan, pergi ke kebun binatang, dan ke berbagai tempat yang asyik untuk dikunjungi bersama keluarga.
TRAVELOKA XPERIENCE
“Travel isn’t always pretty. It isn’t always comfortable. Sometimes it hurts, it even breaks your heart. But that’s okay. The journey changes you; it should change you. It leaves marks on your memory, on your consciousness, on your heart, and on your body. You take something with you. Hopefully, you leave something good behind.” – Anthony Bourdain
Seperti halnya hidup, beberapa kali saya berwisata ke tempat yang ternyata di luar ekspektasi. Review bagus, foto bagus, ternyata belum menjamin bagusnya destinasi yang dituju. Menyesal? Sedikit, tapi seperti kata Om Anthony, tidak ada hikmah yang tidak bisa diambil dari sebuah perjalanan kan? Jadikan pengalaman agar tidak terjadi di perjalanan berikutnya. Salah satunya percayakan pada Traveloka Xperience agar liburan kita tidak buntung.
Melihat gelombang minat wisatawan akan hiburan yang makin besar, maka pada awal tahun 2019, Traveloka meluncurkan produk dan layanan baru yang mengintregasikan kebutuhan hiburan dan gaya hidup dalam satu aplikasi, yaitu Traveloka Xperience. Di sini kita akan disuguhkan sebuah platform pemesanan beragam produk aktivitas liburan dan gaya hidup masa kini.
Mulai dari kemudahan mendapatkan tiket tempat hiburan / konser / transportasi dengan harga bersaing, rekomendasi penginapan yang terjangkau, serta rekomendasi tempat makan yang wajib dicoba. Kebetulan, akhir tahun ini saya dan keluarga sedang merencanakan berlibur ke Bandung. Belum ada gambaran pasti mau kemana, jadilah meluncur ke Traveloka Xperience untuk melihat tempat-tempat ang direkomendasikan. Oya, kebetulan kami berencana untuk melakukan perjalanan darat menggunakan mobil pribadi, jadi kami fokuskan pencarian di tempat hiburan, penginapan, dan tempat makan. Wish me luck ya!
Okey, kita mulai dulu dari tempat wisata, karena kami bawa anak, jadi harus disesuaikan dengan ketertarikan si kecil. Karena tujuan kami adalah memberikan pengalaman yang berbeda, yang belum ada di daerah kami, maka kami cukup pemilih dan tidak banyak tempat yang akan kami singgahi. Mengingat perjalanan jauh yang harus kami tempuh, lama waktu kami bisa tinggal, dan tentunya kondisi si kecil. #XperienceSeru keluarga kecil bahagia kami sematkan judul perjalanan kali ini. Hehe
Oke, setidaknya ada 2 tempat yang wajib kami kunjungi, yaitu Floating Market Lembang dan Farm House Lembang. Karena memang kami ada kunjungan kerja ke Lembang, maka tempat hiburan pun kami fokuskan di seputar Lembang. Alhamdulilah, tiket bisa dibeli di Traveloka Xperience. Jadi mempermudah kami memastikan bahwa tiket tersedia. Jauh-jauh ke sana ternyata tidak dapat tiket, bisa merusak mood dong pastinya.
Untuk penginapan pun tidak perlu susah-susah untuk mencarinya. Kami pribadi memang lebih suka menggunakan traveloka karena harga yang tertera sudah fixed yang kita bayar. Tidak ada tambah-tambahan lagi. Pilihannya pun banyak dari yang termurah hingga termahal. Dan, yang paling menyenangkan, kita bisa mengetahui tempat-tempat wisata terdekat dari penginapan kita. Juga, bisa memesan kamar dengan fasilitas sarapan atau tidak. Pastinya saya memilih yang ada sarapannya karena lebih praktis. Hehe
Bagaimana, tertarik untuk mencoba Traveloka Xperience? Berbagi di kolom komentar yuk! Dan, menurut kamu penting tidak berwisata? Kalian jadikan sebagai investasi diri atau pos pengeluaran semata?
